LMND Lakukan Aksi Demo Minta Kadis Dikbud Lotim Di Copot
Penulis : Buati Sarmi
Editor : Mustaan Suardi
Lombok Timur – Ditaswara.com. Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lombok Timur gelar aksi demonstrasi guna meminta Pj Bupati mencopot Kepala Dinas Pendidikan (Dikbud) Lotim yang dinilai gagal menjalankan tugasnya mengawal pendidikan di Daerah. Aksi tersebut berlangsung di depan kantor Bupati, pada Senin (18/12).
Baru-baru ini Kadis Dikbud Lotim, Izzuddin juga mengeluarkan statement terkait akan disesuaikannya (dipotong) gaji guru honorer di daerah. Hal tersebut pun membuat kelompok mahasiswa yang tergabung dalam LMND Lombok Timur geram dan murka.
Pada aksi protes tersebut, masa aksi meminta lakukan mediasi bersama Pj Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik. Pada kesempatan itu, masa aksi melakukan tindakan pengrusakan gerbang karena dihadang oleh aparat saat hendak masuk ke kantor Bupati. Selain itu, masa aksi juga menyandera mobil dinas milik Camat Sukamulia yang melintas di tempat itu.
Ketua Eksekutif LMND Lombok Timur, Muhammad Hamzani mengkoordinir masa aksi untuk terus melakukan aksi hingga pihaknya bisa diterima oleh Pj Bupati. “Kami membawa nama masyarakat ingin bermediasi dengan Pj Bupati Juaini Taofik, kita ingin Kadis Dikbud dipecat karena telah menciderai keberlangsungan pendidikan di Daerah,” Ujarnya.
Adanya indikasi terkait pemotongan gaji honorer yang dilakukan Kadis Dikbud secara tidak langsung telah mencoret harkat dan martabat guru. “Guru honorer kita di daerah saat ini merintih, bukan hanya saja persoalan gaji yang lamban diterima, tetapi karena upaya pemangkasan, dimana hati nurani Izzuddin sebagai Kadis Dikbud,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, masa aksi diterima langsung oleh Pj Bupati Lombok Timur untuk berdialog di dalam ruang kerjanya.
Pj Bupati Juaini Taofik, pada kesempatan itu menjelaskan apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa yang tergabung di LMND tidak sepenuhnya bisa dilaksanakan.
“Kita tidak bisa melaksanakan apa yang diinginkan yaitu mencopot kepala dinas, karena saya sebagai Pj saat ini diminta untuk fokus menekan inflasi dan belum ada izin (Kemendagri) untuk melakukan mutasi dan sebagainya,” Ucap Pj Bupati.
Meski demikian, Juaini Taofik menyambut baik tuntutan yang dibawa para mahasiswa LMND tersebut, karena ini juga mengindikasikan para kelompok mahasiswa itu peduli akan keberlangsungan pendidikan di daerah. Ia juga meminta kelompok mahasiswa itu terus fokus membantu mengawal isu pendidikan di Lotim. “Kalau adik-adik ini fokus memperjuangkan pendidikan ya saya minta tolong adik adik pantau terus jalannya pendidikan di daerah kita,” katanya.
Adapun Terkait isu pemangkasan gaji guru honorer itu murni adalah rencana rasionalisasi, dan hal itu belum menjadi sebuah kebijakan tapi masih berupa rencana. “Saya bisa jelaskan, kalau dia (Kadis Dikbud Izzuddin) saat ini belum salah tapi hampir salah,” lanjutnya.
Ditegaskan pula, bahwa Pemerintah tidak akan mengurangi jumlah gju standar yang seharusnya diterima para GTT. “Honor GTT yang bersumber dari dana APBD nantinya akan dibayarkan selama tiga bulan terlebih dahulu. Nanti sisanya sebanyak dua bulan akan dibayarkan melalui APBD 2024 dan dibayarkan di awal tahun,” terangnya.
“Ini merupakan cara kita berjuang untuk pendidikan Lombok Timur yang lebih baik,” tutupnya.(ds2)