Berita

Agar Tak Panik, TSBD Santong Mulia Gelar Simulasi Evakuasi Bencana Gempa Bumi

-

.

Lombok Utara. Ditaswara.com.,-– Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) Santong Mulia Berkerjasama dengan Yayasan Sheep Indonesia (YSI) menggelar Simulasi Evakuasi Bencana alam gempa bumi, di sekitar wilayah Desa Santong Mulia, Ahad (28/08/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut, selain unsur Pemerintah Desa dan Dusun dalam wilayah Desa Santong Mulia, TSBD Santong Mulia, Babinkamtibmas, BPD, LPM, TP-PKK Desa dan Dusun, Ketua dan anggota pengelola PEM, Panitia Lokal Pembangunan PEM, organisasi pemuda dan masyarakat Dusun Lokok Sutrang sebagai obyek pelaku dan pemeran dalam simulasi evakuasi bencana alam gempa bumi serta managemen radio kebencanaan Suara Genem Merenten (SGM) FM.

Ketua TSBD Santong Mulia, Riandi mengatakan, kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09,00 – 10,30 wita tersebut sengaja di gelar pihaknya bekerjasama dengan YSI dan mengambil lokus di sekitar wilayah Dusun Lokok Sutrang Desa Santong Mulia. Hal ini dilakukannya karena memang lokasi tersebut lebih dekat dengan gedung Pusat Evakuasi Masyarakat (PEM) sebagai tempat berkumpulnya para korban bencana. “Sengaja kita pilih Dusun Lokok Sutrang sebagai lokasi simulasi ini, karena memang gedung Pusat Evakuasi Masyarakat berada di wilayah tersebut. Intinya bagaimana kegiatan yang kami lakukan ini sukses dan kita sudah bisa ambil pelajaran, ketika nantinya sewaktu-waktu terjadi bencana alam gempa bumi yang sesungguhnya,kita tidak panik,”tandasnya.

Dikatakan Riandi, sebagaimana diketahui bahwa, di Desa Santong Mulia saat ini sedang finishing pembangunan Pusat Evakuasi Masyarakat (PEM), yang menurut rencana akhir oktober tahun ini akan di resmikan penggunaannya. Namun sebelumnya,TSBD Santong Mulia mengawalinya dengan simulasi lebih dulu. Disebutkan, digelarnya kegiatan kebencanaan di gedung tersebut, katanya adalah sebagai bentuk Pengenalan Kebencanaan dan mengoftimalkan Fungsi dari bangunan Pusat Evakuasi Masyatakat (PEM) di Desa Santong Mulia. Sehingga Tim TSBD Santong Mulia lebih terlatih dalam memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat terdampak gempa dan bisa memobilisasi masyarakat rentan untuk di arahkan dan di evakuasi ke Bangunan PEM tersebut sehingga bisa mengurangi resiko kebencanaan.

Baca Juga :  Senam Sehat Dalam Rangka Memeriahkan HUT PGRI ke-77, HUT Korpri ke-51 dan HUT DWP ke-23

Selain itu, kata Riandi, kegiatan ini dilakukan dengan untuk melatih kesiapsiagaan para personil TSBD Santong Mulia tentang bagaimana mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi bencana gempa bumi. Rundown acara simulasi evakuasi bencana gempa bumi dimulai dari sirine pertama (berlindung di tempat masing-masing), jeda sirine, sirine kedua, pelaksanaan evakuasi (menuju titik kumpul evakuasi), pengecekan warga lantai oleh Floor Captain, Laporan Floor Captain kepada Building Manager, Laporan Building Manager kepada Incident Commander, dan yang terakhir pernyataan selesai dari Incident Commander.

Dengan diadakannnya simulasi evakuasi bencana gempa bumi, para personil TSBD, Pegawai pemerintah Desa dan Dusun dan seluruh masyarakat Desa Santong Mulia, diharapkan tidak panik saat terjadi bencana alam disekitar seperti gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus (erupsi), atau banjir.” Tema yang kita usung dalam simulasi ini adalah dimulai dari keluarga dan peran orang tua sebagai guru di rumah,”katanya.

Sementara itu, dari Managemen Yayasan Sheep Indonesia (YSI), Sulistiyo mengatakan, simulasi yang mengundang perhatian berbagai pihak ini, dimulai dari pemberian materi serta arahan dari narasumber sampai dilaksanakannya simulasi tersebut, semua anggota TSBD melaksanakan dengan sungguh – sungguh dan berjalan dengan lancar.
“Dari Cara Berlindung dengan Segitiga Kehidupan serta Evakuasi para korban , disimulasikan supaya diri kita dan keluarga selalu tanggap dan siaga terhadap ancaman bencana yang setiap saat bisa terjadi,” terangnya, seraya menambahkan, skenario simulasi yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam mulai pukul 09.00-10.30 Wita ini pun, cukup kompleks.

Simulasi bencana yang digelar pihsk TSBD Santong Mulia yang diklaim oleh Sulistiyo tersebut, melibatkan kurang lebih 100 orang warga Dusun Lokok Sutrang. “Skenarionya ada hujan, ada gempa. Yang menyebabkan goyangan kuat. Ada rumah rusak. Tetapi juga ada instalasi listrik rusak dan menyebabkan kebakaran. Lalu, ada longsor, ada wisatawan yang terjebak di daerah tertentu. Ini cukup kompleks,” kata Sulsitiyo disela-sela kesibukannya di lokasi pelaksanaan simulasi bencana. Dia berharap agar simulasi kali ini bisa memberikan dampak yang luas dan menjalin sinergi antar berbagai unsur yang terlibat dalam kesiapsiagaan bencana.

Baca Juga :  Masrun-Habib Luncurkan Tiga Kartu

Di lokasi yang sama, Ketua Pengelola Gedung Pusat Evakuasi Masyarakat (PEM) Desa Santong Mulia Misyadin, mengatakan, simulasi bencana ini merupakan momentum sebuah aksi.”Momentum ini adalah lebih kepada aksi tidak hanya seremoni. Ada sinergi dan kolaborasi. datangnya bencana, siapapun tidak bisa menduga. Penekanan tidak bisa sektoral tapi partisipasi,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, pihaknya mengundang narasumber dari Yayasan Sheep Indonesia (YSI) Yogyakarta terkait pembekalan materi terkait mitigasi bencana. “Harapannya nanti jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, TSBD, Perangkat Desa dan Dusun serta anggota masyarakat, sudah sedikit memiliki pedoman terkait langkah-langkah yang harus dilakukan,” harapnya.

Selain itu, kata Misyadin, kegiatan simulasi, juga melibatkan media radio kebencanaan “Suara Genem Merenten FM” yang di pancarkan melalui gelombang 107,9 MHz. “Ya, kegiatan simulasi ini disiarkan langsung melalui radio kebencanaan Suara Genem Merenten (SGM) FM 107,9 MHz,”tandasnya.

Kepala Desa Santong Mulia Hermanto mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan simulasi kebencanaan yang dilakukan TSBD Santong Mulia. Ia berharap, semua ilmu yang diperoleh pada saat kegiatan simulasi digelar, bisa bermanfaat untuk melatih kesiapsiagaan diri, ketika sewaktu-waktu terjadi bencana alam benaran.

“Harapan kami kegiatan ini bermanfaat untuk melatih kesiapan diri personil TSBD Desa Santong Mulia dan dapat menghasilkan masyarakat yang siap dan tangguh menghadapi bencana, apalagi dalam melakukan pengungsian secara mandiri dengan baik jika diperlukan,” katanya.

Lebih khusus lagi, kegiatan simulasi ini mengajarkan agar personil TSBD Santong Mulia, lebih terorganisir lagi apa yang dilakukan dalam menghadapi bencana sehingga bisa dikatakan masyarakat Desa Santong Mulia, siap dalam menghadapi bencana apapun yang terjadi kedepan,” tutupnya.(eko).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *