Berita

DINAS P3AKB LAKSANAKAN RAKOR DISEMINASI KASUS STUNTING TINGKAT KABUPATEN LOMBOK TIMUR

-

LOMBOK TIMUR Ditaswara.com. Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Lombok Timur melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Diseminasi kasus Stunting Tingkat Kabupaten Lombok Timur. Rakor ini yang berlangsung Ruang Rupatama 1 Kantor Bupati Lombok Timur Senin (10/10). Kegiatan ini berdasarkan kebijakan nasional penurunan stunting yang di atur dalam Perpres nomor 72 tahun 2027 dan Peraturan BKKBN nomor 12 tahun 2021.
“Tujuan Rencana Aksi ini adalah menurunkan pravalensi stunting,menyiapkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga,menjamin asupan gizi,memperbaiki pola asuh,meningkatkan akses dan kwalitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses air bersih,” kata Kepala Dinas P3AKB H.Ahmat.A.S.Kep.MM.
Lebih jauh dikatakannya,berdasarkan Perpres tersebut ada beberapa pilar aksi antara lain peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan dari Kementerian sampai Pemerintahan Desa,peningkatan komonikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat,peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan sensitif,peningkatan ketahanan pangan dan gizi serta pengembangan sistem,data informasi riset dan inovasi.


Sedangkan Rencana Aksi meliputi 5 hal yaitu,penyediaan data keluarga beresiko stunting,pendampingan semua calon pengantin dan surveilans keluaraga beresiko stunting.
Sesuai dengan pesan dari Presiden supaya RAN PASTI ini akan di laksanakan mulai dari Pemerintah pusat sampai pemerintah desa.Pendekatan aksi menggunakan pendekatan multi sektor antara pemerintah,swasta,perguruan tinggi,masyarakat dan media.
“Jumlah keluarga sasaran di Lombok Timur 255.891 keluarga dari 217.397 keluarga beresiko stunting,” imbuhnya.
Paparan lainnya di sampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur dan Ketua Tim Audit Kasus Stunting (AKS) yang menyampaikan penyebab stunting dan penanggulangan,serta pelaksanaan audit kasus stunting di Lombok Timur beserta hasil rekomendasi hasil audit. Diantara rekomendasi terpenting adalah monitoring pelaksanaan pemberian tablet tambah darah di sekolah,manajemen stressing bagi calon pengantin ,perubahan perilaku psikososial,identifikasi kasus infeksi pada ibu hamil,memaksimalkan manfaat buku KIA dalam skrining ibu beresiko stunting,edukasi kehamilan bagi ibu hamil,konseling gizi yang cukup selama menyusui,manajemen ibu menyusui dan pengukuran tinggi badan serta lingkar kepala secara rutin terhadap bayi di bawah dua tahun dengan alat ukur standar.
Acara Rakor ini di hadiri oleh para Kepala OPD,Camat,petugas Kesehatan dan tim audit kasus stunting Lombok Timur.(ndk).

Baca Juga :  OKNUM LP BERJANJI TINGGALKAN KLU, LP : Minta Maaf terkait Vidio yang mengandung SARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *