Tekan Pengangguran, LLK Selong Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi Sebanyak 23 Paket
Penulis : Buati Sarmi
Editor : Mustaan Suardi
Lombok Timur – Ditaswara.com. Dalam rangka menekan angka pengangguran di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lotim melalui Loka Latihan Kerja (LLK) Selong membuka pelatihan berbasis kompetensi (PBK) sebanyak 23 paket yang akan dikuti oleh 368 orang peserta.
PLT LLK Selong Deddy Fahriadi, menerangkan bahwa pelatihan ini terbagi dalam tiga gelombang. Dimana gelombang pertama ini ada 10 paket yang akan dilaksanakan dengan jumlah peserta 160 orang. Adapun dalam satu paket itu akan diikuti oleh 16 orang.
“Kemudian untuk gelombang kedua jumlah paket pelatihan sebanyak delapan paket dan gelombang ketiga lima paket. Pelatihan vokasi ini akan berlangsung selama satu bulan lebih. adapun peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah masyarakat umum dan tidak ada batas usia,” ucap Deddy menjawab media ini, Rabu (7/2).
Dikatakan bahwa pada gelombang kedua selanjutnya proses pendaftaran kembali akan dibuka secara online dengan program atau jurusan yang dilatih ini merupakan program yang dibutuhkan oleh dunia kerja saat ini. Sehingga setelah pelatihan ini peserta diharapkan bisa diserap oleh perusahaan baik sekali kecil maupun besar.
“Sebelum membuka pelatihan ini sebelumnya kami melakukan analisis dulu, pekerjaan apa saja yang paling dibutuhkan sehingga itu sebagai dasar kita untuk mengajukan pelatihan ini,” katanya.
Meski pelatihan ini diberikan secara gratis, disebutnya tidak seperti tahun sebelumnya untuk tahun ini para peserta pelatihan tidak akan dibekali peralatan usai melakukan pelatihan.
Lebih jauh dituturkan, selain masyarakat biasa, tahun ini LLK Selong juga akan membuka PBK kepada kelompok-kelompok disabilitas. Pelatihan vokasi ini didasari oleh perkembangan zaman dan kebutuhan pasar tenaga kerja. “Pelatihan vokasi berbasis kompetensi ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan permintaan pasar kerja.,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Disnakertrans Lotim Muhammad Hairi menyampaikan bahwa jumlah penduduk Lotim merupakan tertinggi di 10 Kabupaten/Kota di NTB. Sehingga potensi pengguran di Lotim bisa menduduki posisi tertinggi di NTB. “Sehingga melalui program pelatihan ini diharapkan bisa menekan kasus pengangguran di Lotim,” tambahnya.
“Peserta pelatihan ini berasal dari Lotim semua. Sumber dana pelatihan ini berasal dari APBN yang disalurkan melalui BPVP Lotim dan dialokasikan kepada LLK Selong sebanyak 23 paket,” jelasnya.
Disnakertrans Lotim kata dia, sebelumnya telah melakukan pendataan sejumlah perusahaan di Lotim untuk mengetahui kebutuhan kerja. Sehingga jurusan-jurusan yang dibuka saat ini adalah jurusan yang betul-betul dibutuhkan oleh dunia kerja. “Setelah pelatihan para peserta nantinya akan ada magang di sejumlah perusahaan itu. Sehingga kami harapkan mereka bisa bekerja disana. Kalaupun tidak mereka bisa membuka usaha sendiri,” Demikiannya.(ds2)