SHOLAT ID DI MASJID NURUL YAQIN BERJALAN SESUAI PROKES TANPA SALAMAN
LOMBOK TIMUR.Ditaswara.com.Masyarakat desa Rempung melaksanakan sholat Id di masjid Akbar Nurul Yaqin dengan menerapkan protokol kesehatan.Semua jamaah sebelum masuk masjid di ukur suhu tubuh,di berikan hand sanitizer dan di siapkan masker bagi jamaah yang tidak memakai masker.
“Pelaksanaan sholat id di tahun ke dua masa pandemi ini tetap menerapkan prokes sebagai ihtiar untuk menekan perkembangan virus covid-19,” kata kepala Desa Rempung Moh.Sakirin saat memberikan sambutan sebelum di laksanakan sholat Id.
Lebih jauh di katakannya,setelah sholat Id para jamaah di larang untuk saling salam-salaman karena sangat berpotensi menimbulkan kerumunan karena biasanya jamaah saling berdesak-desakan untuk salaman.Apa yang di sampaikan ini merupakan himbauan dari Bupati Lombok Timur dan Satgas Covid 19 Lombok Timur.
Sakirin juga mencapaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442,mewakili pemerintah desa Rempung mohon maaf lahir dan batin.
Khutbah Idul Fitri 1442 H di sampaikan ustad Drs.Moh.Natsir yang intinya mengajak para jamaah untuk mengambil pelajaran dari pelaksanaan puasa dan zakat fitrah.Puasa di laksanakan untuk meciptakan toleransi terhadap warga tidak mampu yang selama ini sering kelaparan. Rasa haus dan lapar adalah bagian untuk ikut merasakan penderitaan masyarakat yang bernasib kurang beruntung akibat kekurangan makanan.
Begitu pula dengan zakat adalah sebagai suatu cara untuk senantiasa selalu membagi rezeqi kepada fakir miskin dengan tujuan saat hari raya Idul fitri ikut berbahagia juga.
“Melaksanakan ibadah puasa dan mengeluarkan zakat sebagai wujud untuk membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa,” katanya.
Selesai pembacaan khotbah,jamaah langsung berdiri dan beranjak pulang,untuk saling bersalaman cukup dengan memberikan tanda kedua tangan di taruh di dada tanpa harus saling berjabat tangan.(nd).
