BeritaPemilu

Dua Anggota KPPS dan Satu Linmas di Lombok Timur Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

-

Penulis: Buati Sarmi

Editor: Mustaan Suardi

Lombok Timur – Ditaswara.com. Sebanyak tiga orang anggota penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Lombok Timur dilaporkan meninggal dunia diduga karena alami kelelahan saat hitung dan pungut suara berlangsung pada 14 Februari 2024 lalu.

Korban meninggal merupakan dua anggota KPPS dan satu Pelindung Masyarakat (Linmas) yang ditugaskan untuk menjaga keamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain korban meninggal dunia, sebanyak 9 penyelenggara pemilu juga dilaporkan di rawat di rumah sakit.

Sekretaris KPU Lombok Timur, Nurdin mengatakan bahwa untuk korban meninggal dunia dan sakit akan diberikan santunan uang tunai. “Mengacu kepada keputusan KPU nomor 59 tahun 2023, telah diatur pedoman teknis pemberian santunan kematian dan santunan kecelakaan kerja kepada badan Adhoc,” Ucapnya saat dikonfirmasi media ini, Senin (26/2).

Dijelaskan bahwa dalam pedoman teknis tersebut korban meninggal dunia akan diberikan santunan sejumlah Rp46 juta dengan rincian, Rp36 juta untuk santunan kematian dan Rp 10 juta untuk biaya pemakaman. Sedang bagi yang mengalami kecelakaan kerja akan diberikan sesuai dengan klasifikasi kecelakaan yang diakibatkan. “Bagi yang sakit dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit besar santunan yang diberikan Rp4 juta,” ujarnya.

Sedang untuk kategori cacat permanen diberikan santunan sejumlah Rp38.800.000, untuk cacat seperti hilangnya anggota badan, diberikan santunan sejumlah 65 persen dari Rp38.800.000. “Bagi korban meninggal dunia dan mengalami sakit tentunya akan kita usulkan untuk mendapatkan santunan. Sejauh ini sudah ada 4 orang sudah kita verifikasi untuk diusulkan mendapatkan santunan,” jelasnya.

Di tempat lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Fathurrahman mengatakan bahwa data yang diterima pihaknya KPPS yang meninggal dunia hanya satu orang.

Baca Juga :  Band Tipe-X Hipnotis Ribuan penonton Bernyanyi dan Berjoget di Closing Alunan Budaya Pringgasela ke-7

Korban Lansia usia 65 tahun dan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Raden Soedjono Selong. Korban meninggal dunia karena kelelahan kemudian komplikasi terhadap penyakit yang telah di idap sebelumnya. “Dua korban meninggal lainnya tidak ada di data kami, kami tidak tahu itu, mungkin di rawat di rumah sakit swasta,” terang Fathur.(ds2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *