Penulis : Buati Sarmi
Editor : Mustaan Suardi.
Lombok Timur.Ditaswara.com. Sebanyak 127 dari 132 ekor sapi yang mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lombok Timur mendapatkan pengganti dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy MM, menyampaikan terima kasihnya. Pemda Lombok Timur pun siap memberikan dana penggantian kepada lima peternak lainnya dengan catatan sapinya benar-benar terbukti mati karena PMK.
Diharapkan masyarakat yang mendapat penggantian memanfaatkan dana yang diterima melalui bank penyalur nantinya kembali membeli sapi. Apalagi di NTB sudah tidak ditemukan lagi kasus PMK.
” Kepada para peternak akan pentingnya pelaksanaan vaksinasi untuk mencegah sapi terjangkit kembali. Pentingnya vaksinasi mencegah PMK bagi sapi, sama pentingnya dengan vaksinasi covid pada manusia,” kata Sukiman pada acara kick off vaksinasi PMK 2023 yang berlangsung Sabtu (28/1) di Dusun Longkak Desa Pengadangan.

Sukiman juga mengakui sejumlah kendala pelaksanaan vaksinasi di Lombok Timur seperti dilakukannya vaksinasi dari rumah ke rumah, juga adanya masyarakat yang menolak sapinya untuk divaksin karena berbagai alasan seperti sapi bunting.
“Sistem peternakan yang dilakukan dengan melepas sapi di savana di sejumlah perbukitan, baik di kawasan Sembalun maupun Sambelia turut menjadi tantangan lainnya, karena menyebabkan vaksinator sulit menjangkau lokasi pemeliharaan sapi,” imbuhnya.
Lebih jauh dikatakan Ia berharap tahun 2023 ini target 160 ribu lebih sapi untuk divaksinasi dapat terpenuhi seluruhnya untuk pengendalian dan penanggulangan PMK secara nasional.
Harapan sama juga disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Makmun M.Sc, Ia mengingatkan, NTB sudah tidak ada lagi kasus, selama tiga tahun ke depan tetap harus dilakukan vaksinasi untuk benar-benar memastikan tidak ada lagi virus PMK di Indonesia. Hal itu harus dilaksanakan melalui kolaborasi seluruh elemen yang terkait.
Dalam kegiatan tersebut Makmun juga mempromosikan peternakan terintegrasi yang memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus petani.
” Munculnya virus baru dengan memperhatikan lalu lintas ternak, sehingga berharap peternak membeli ternak di dalam Wilayah NTB,” katanya.
Kegiatan yang dihadiri pula Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Asisten II Provinsi NTB bersama peternak tersebut merupakan rangkaian kegiatan Kick Off Vaksinasi PMK 2023 yang berlangsung secara virtual. Kick off yang dipusatkan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan tersebut dihadiri langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Ibu Nurhayati dari Lendang Nangka salah satu peternak yang sapinya mati mengatakan, uang ganti rugi yang saya dapat tersebut digunakan untuk membeli sapi lagi.
” Di Rumah saya memiliki 2 ekor sapi satu saya bawa kemari untuk mendapat vaksinasi, dan satunya lagi bunting tidak boleh di vaksin,” katanya.(aty).








