Proyek SPAM Selatan Mulai Membaik, Pj Bupati Lakukan Pendekatan, Musyawarah, Dan Mufakat
Penulis : Buati Sarmi
Editor : Redaksi
Lombok Timur – Ditaswara.com.nProyek SPAM selatan Lombok Timur (Lotim) kini sudah mulai membaik dan sudah tak banyak mengandung persoalan, namun tak dipungkiri masih ada sedikit persoalan di indikasi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lotim lakukan pendekatan, musyawarah, dan mufakat bersama empat kepala desa terkait dalam keberlangsungan proyek SPAM selatan tersebut.
Penjabat (Pj) Bupati Lotim, HM Juaini Taofik menyampaikan hasil musyawarah dan mufakat yang dilakukan tersebut tidak ada penekanan dan lebih mendengarkan persoalan di bawah. Ia menyebut pemerintahan dari atas hingga bawah merupakan satu kesatuan.
“Apalah artinya pemerintah Kabupaten kalo tidak inline, tidak di back up oleh pemerintah Kecamatan dan pemerintah Desa,” Ucapnya menjawab awak media, usai rapat SPAM selatan di kantor Bupati, Kamis (30/11).
Bupati Juaini menyebut bahwa sekarang ini kelihatan tidak ada persoalan karena apa-apa ini sedang belabur (banyak, red), air sedang banyak sekali karena musim penghujan sudah masuk.
Ia menerangkan bahwa pada musim kemarau mata air Tibu Krodet Sungai Benteng memiliki kekuatan menampung air kurang lebih 307 liter per detik, kemudian di alokasikan untuk air SPAM selatan maksimal mencapai 50 liter per detik. “Seperti yang digambarkan kadis PUPR, bahwa SPAM ini terdapat palep sehingga saat sudah melebihi 50 liter per detik tidak akan bisa masuk air lagi karena sudah di atur,” jelasnya.
Masih kata Pj Bupati, berdasarkan penjelasan dari BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah), bahwa SPAM tersebut juga menggunakan sistem bergantian agar tidak saling mengorbankan antar sektor-sektor, seperti pertanian dan lainnya.
Sehingga Taofik memastikan bahwa palep tersebut tidak lagi dikendalikan pemerintah pusat, melainkan sudah diserahkan ke pemerintah daerah (Pemda) Lotim pemanfaatannya. Karena tentunya Pemda lebih bisa memandang masyarakatnya. “Pasti masyarakat membutuhkan air minum, irigasi maupun pertanian pasti kita pandang sama,”
“Saya tetap dalam kacamata memandang bahwa Lombok Timur itu merupakan satu kesatuan yang utuh. Tidak ada lagi persoalan masyarakat kita di Utara di tengah di selatan, semuanya orang Lombok Timur,” akhirnya.
