Berita

Jadi Contoh Nasional, Desa Santong Mulia Dikunjungi Dirjen Kemendes

-

 

Lombok Utara.Ditaswara.com.-— Desa Santong Mulia merupakan salah satu desa yang baru berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 10 Tahun 2020. Hari ini, Jum’at (16/09) berkesempatan mendapatkan kunjungan dari rombongan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia dalam Agenda Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Jalan (Road Map) Pembangunan Desa Baru Tahun 2021.
Kepala Desa Santong Mulia Yurdin dalam pengantarnya mengatakan, Desa Santong Mulia ini berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 10 Tahun 2020. Tentu dalam perjalanannya sejak masih persiapan hingga Devinitif banyak yang sudah dilakukan pihaknya untuk mampu bangkit membangun desa. Sehingga yang walaupun Desa Santong Mulia ini masih prematur, namun mampu berdiri sejajar dengan desa lainnya.
Dikatakan Yurdin, program pembangunan yang selama ini menjadikan Desa Santong Mulia dikenal adalah program Pamsimas. Target pemenuhan air minum dan sanitasi di Desa Santong Mulia tahun 2022 mendatang adalah 700 KK. Jaringan perpipaan dari sumber mata air Pamsimas Telaga Duren sebesar 3 in hingga sampai di Desa Santong Mulia sejauh 15 km. “Kepengurusan Pamsimas ini sudah ada lembaganya, tinggal di kuatkan dengan Perdes Kewenangan Desa,”jelasnya.


Plt.Sekdes Desa Santong Mulia Zaenulhadi menjelaskan berbagai hal terkait dengan pendataan SDGs, termasuk proses pendataan hingga kendalanya. Menurutnya, proses pendataan SDGs manualnya sudah seratus persen.Sedangkan pendataan onlinenya masih dalam proses. “Alhamdulillah, setelah aplikasi pendataan SDGs diberikan oleh pendamping desa, kendala yang selama ini kami hadapi, kini terbantu dalam proses terinputnya data dimaksud,”terangnya.
Selain itu, kata Zaenulhadi, di Desa Santong Mulia yang walaupun usianya masih belia, sudah banyak NGO yang masuk ke daerah yang bermoto Patuh Angen ini. Diantaranya adalah Yayasan Sheep Indonesia. Yayasan ini melakukan pendampingan di desa Santong Mulia sejak pasca gempa 5 Agustus 2018 lalu hingga 2021. Pada tahun ini akan membangun gedung Pusat Evakuasi Masyarakat (PEM) berlantai dua. Dibangunnya PEM ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya bencana, jika suatu saat terjadi kebencanaan. “Jadi, jika suatu saat nanti terjadi bencana, maka kita sudah memiliki gedung sebagai tempat Evakuasi masyarakat,”urai Zaenulhadi, seraya menambahkan, selain NGO yang bergerak dibidang kebencanaan tersebut, ada juga NGO yang bergerak dibidang pendidikan yang masuk ke Desa Santong Mulia ini.

Baca Juga :  Rapimnas JMSI, Erick Thohir: Media Siber Harus Ikut Jaga Demokrasi


Untuk memenuhi hajat hidup orang banyak, pemerintah desa juga sudah berkontribusi kepada Pamsimas Desa Santong Mulia. Sehingga kedepannya diharapkan ketersediaan Pamsimas dalam penyediaan air minum dan sanitasi, kedepannya Pamsimas ini akan dijadikan Pamdes denganc watermeternya. Untuk mensuport program ini, kami pemerintah desa Santong Mulia pada tahun 2021 telah menganggarkan bantuan keuangan sejumlah 100 juta rupiah untuk pipanisasi dari sumber mata air hingga ke bak penampungan. Hal ini dilakukan pihaknya, sebagai salah satu kekuatan untuk Penguatan penyediaan air minum bagi kehidupan masyarakat Desa Santong Mulia. “Kedepannya kita berharap pengelolaan air bersih dan sanitasi ini akan dijadikan sebagai sumber penghasilan PADes bagi Desa Santong Mulia,”harapnya.
Sementara itu, Dirjen Kemendes Republik Indonesia Muharyadi mengatakan, kehadiran pihaknya khusus ke Desa Santong Mulia ini adalah ingin mengetahui secara mendalam terkait informasi tentang Desa Santong Mulia sebagai Desa baru Devinitif. Karena memang keberadaan Desa Santong Mulia ini menjadi contoh di Indonesia untuk Desa baru. “Desa Santong Mulia ini merupakan Desa ke 13 yang kami kunjungi, setelah di Kabupaten Kebumen 5 desa, di Cirebon 6 desa dan di Kabupaten Lombok Utara 2 desa, yaitu Desa Senaru dan Desa Santong Mulia,”katanya,seraya menambahkan bahwa semua desa yang dikunjungi adalah desa lama, hanya Desa Santong Mulia yang merupakan desa baru.
Dikatakan Muharyadi, tujuan utama pihaknya datang ke Desa Santong Mulia ini adalah untuk menyusun roadmap atau peta jalan pembangunan desa tahun 2020-2021. “Sebagai salah satu samplingnya adalah di Desa Santong Mulia ini,”tegasnya.
Memang sebelumnya, pihak Kementerian Desa telah mendengar bahwa Desa Santong Mulia ini sudah lahir duluan mengalahkan desa induknya dan bahkan sejajar dengan desa lain yang sudah lama berdiri. Hal inilah yang menarik perhatian pihak Kementrian Desa Republik Indonesia untuk datang secara langsung ke Desa Santong Mulia di Kabupaten Lombok Utara ini. Sehingga pihak Kementerian Desa Republik Indonesia ingin melihat dan mendengar secara langsung bagaimana Desa Santong Mulia ini bisa sejajar dengan desa lain yang lebih dulu berdiri, sementara Desa Santong Mulia ini baru berdiri. Itulah sebabnya, pihak Kementerian Desa turun langsung dalam rangka menyusun roadmap atau peta jalan sebagai landasan, arahan pembangunan desa tahun 2020-2024. Arahan pembangunan desa ini, nantinya tidak hanya diatur oleh Kementerian Desa, tetapi arahannya juga sebagai salah satu landasan dari Kementerian terkait yang memang locusnya di desa. Sesuai dengan target Presiden Jokowi periode kedua untuk RPJMN adalah untuk 5.000 desa mandiri dan 10.000 desa berkembang.
Desa Santong Mulia ini adalah termasuk dalam kategori Desa berkembang. Desa Santong Mulia sebagai Desa baru, juga sudah mampu menerapkan pendataan SDGs, karena memang pembangunan desa saat ini diarahkan ke SDGs Desa. Sebetulnya SDGs Desa Santong Mulia sesungguhnya berbeda dengan SDGs Desa lainnya, yang walaupun desa ini baru berdiri, Desa ini langsung menerapkan Desa SDGs. “Jadi ini betul-betul momentum yang luar biasa, momentum yang aktif dan elegan, karena pembangunan desa harus benar-benar berbasis SDGs Desa,”pujinya.
Misyadin, Ketua LPM Desa Santong Mulia pada kesempatan tersebut menyampaikan beberapa hal terutama terkait dengan potensi Desa Santong Mulia. Menurutnya, tanpa adanya potensi Desa Santong Mulia, baik potensi Sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusianya tersedia, belum tentu Desa Santong Mulia ini bisa Devinitif.
Potensi Sumber Daya Alam yakni di sektor pertanian misalnya, kata Misyadin, hampir 80 persen masyarakatnya hidup sebagai petani. Mereka ada bekerja di sektor pertanian diareal persawahan (padi,palawija), perkebunan (cengkeh,coklat,kopi,kelapa).”Jadi semua potensi ini sangat menentukan berdirinya Desa Santong Mulia menjadi sebuah desa yang Devinitif,”sebutnya.
Dalam diskusi yang alot dan panjang, maka sesuai arahan dan permintaan tim Kementerian Desa, sedikitnya ada 3 (tiga) usulan yang akan dimasukkan dalam Roadmap pembangunan desa tahun 2022 di Kementerian Desa Republik Indonesia. Diantaranya adalah Peningkatan penyediaan air bersih, peningkatan struktur ekonomi (jalan usaha tani) dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui UMKM.”Semoga ketiga rekomendasi yang akan di masukkan ke dalam roadmap pembangunan desa tahun 2022 mendatang bisa di interfensi oleh pemerintah pusat,”asanya.(eko).

Baca Juga :  435 Tenaga Guru Lombok Timur Formasi Tahun 2023 Terima SK PPPK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *