Penulis : Buati Sarmi
Editor : Mustaan Suardi
Lombok Timur -Ditaswara.com.Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan kunjungan untuk studi tiru penyelenggaraan unit pemeliharaan Alat Kesehatan (Alkes) Regional Maintenance Center (RMC) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) atas saran kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Bertempat di Rupatama I Kantor Bupati, Kamis (21/9).
Kadikes Provinsi Kaltim, Rohmatur rizqi, mengatakan bahwa kedatangannya di Lombok Timur atas saran dari Kemenkes RI untuk melakukan studi tiru RMC. Setelah melihat dan mendengarkan pemaparan dari Dikes Lotim, dirinya mengaku kagum dengan cara RMC di Lotim diakuinya itu merupakan hal luar biasa dan cocok jika terapkan di provinsi Kaltim nantinya.
“Kami untuk RMC disana sudah menerapkan
tetapi masih secara manual, belum secara online seperti disini,” Kata Kadikes provinsi Kaltim.
Lanjut kata dia, bukan hanya terkait online atau offlinenya saja tetapi bagaimana melakukan pemeliharaan terhadap alkes itu sendiri. Meski semua alkes ada ditempatkan di RS, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan lainnya seperti di klinik tetapi kembali lagi bagaimana semua alkes itu di pelihara. “Itu tugas dari RMC untuk memelihara alkea tersebut agar tetap berfungsi dengan baik. Dan itu yang nantinya kami akan contoh dari Lombok Timur ini,” jelasnya.
Tak hanya itu, Rizqi juga menyampaikan bahwa dirinya ingin mencontoh bagaimana cara Kadikes Lombok Timur memimpin, dan membentuk RMC itu sendiri sehingga mampu mendapatakan anggaran dari pusat.
“Sangat luar biasa, semua puskesmas di Lombok Timur ini bisa melakukan tugas dari RMC itu yang tentunya kami akan melihat secara langsung ke unit RMC yang ada di puskesmas,” Imbuhnya
Sementara itu, Kadikes Lotim Fathurrahman menyampaikan bahwa yang dilakukan dari awal pembentukan RMC adalah dimulai dari merubah mindset dari petugas kesehatan itu sendiri. Dimana tugas pemeliharaan alkes itu sangat penting, pengadaan memang penting tetapi pemeliharaan itu yang sangat penting.
“Artinya pengadaan itu bisa kita lakukan kalau kita punya uang, tetapi kekurangan kita itu seringnya kita tidak memelihara,” Kata Pathur.
Adapun konsep pemikiran itu harus ditumbuhkan mulai dari pegawai Dinas Kesehatan sampai ke level puskesmas. Sehingga alat itu bisa bertahan dan berfungsi lama. Dimana dalam dunia kesehatan melihara itu disebut dengan RMC, yang dibutuhkan adalah peralatan, SDM, dan cara kerja yang baik. “Penyakit kita itu sering meminta alat, tetapi kita tidak pintar memelihara. Karenanya bagi saya yang terpenting itu konsep dulu,” jelasnya.
Pathurrahman mengaku sangat kaget dengan kedatangan tamu dari Dikes Provinsi Kaltim. Sehingga dirinya sampai menanyakan atas rekomendasi siapa sehingga harus melakukan studi tiru RMC ke Lombok Timur ini. “Insyaallah memang di Kemenkes RI sendiri tau bahwa di Lotim ini sangat intens dalam memelihara peralatan yang ada,” ungkapnya.
“Karena tidak gampang kita mendapatkan alat, dan kalau kita tidak bisa memelihara maka pemakaiannya itu sebentar karena cepat rusak,” sambungnya.
Dengan adanya RMC ini tentu dapat menitik beratkan pada pemeliharaan alat yang tentunya akan berpengaruh pada tidak setiap tahun meminta alat pada pemerintah pusat. Kalau tidak pandai memelihara tentunya tiap tahunnya akan membebani pemerintah untuk mendapatkan alat karena juga tidak gampang untuk mendapatkan alkes itu sendiri. “Karenanya saya menekankan mindset bagaimana memelihara alat itu dengan baik, kerena di pos mata anggaran itu sendiri tidak ada,” tuturnya.
“Disinilah bagaimana cara kita mensiasatinya dan agar alat yang ada itu dipelihara dan dirawat agar bertahan lama,” Demikiannya.(aty)








