Penulis : Buati Sarmi
Editor : Mustaan Suardi
Lombok Timur.Ditaswara.com. Puluhan pedagang takjil terlihat memadati kawasan di sepanjang jalan mulai dari perempatan sampai depan pasar Aikmel, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.
Beragam menu jajanan berbuka puasa tersedia ditempat ini. Bermacam-macam menu lengkap terlihat tersedia mulai dari minuman segar seperti es buah, aneka minuman es hingga makanan berat seperti gorengan, dan lauk pauk juga tersedia.
Pedagang lapak takjil dadakan dipinggir jalan banyak menggunakan meja kayu hingga gerobak dorong terlihat menyuguhkan dagangannya. Sebagian diantaranya menggunakan payung tenda jualan.
Sejak pukul 14.30 tampak pengunjung mulai berdatangan untuk membeli takjil maupun hidangan lauk pauk siap saji sebagai menu berbuka puasa.
Risma, salah seorang pembeli mengatakan ini bulan Ramadhan kedua dirinya selalu berburu takjil di tempat ini sekalian ngabuburit bersama anak dan suaminya.
Namun begitu, ibu satu anak dari Batu Beleq ini mengaku jika pada bulan puasa kali ini ia pertama kali kesini karna ia tahu hari pertama kedua ketiga tempat ini selalu padat akan pengunjung. Diakuinya, di tempat ini memang selalu ada pedagang makanan siap saji baik sebelum maupun saat puasa.
“Bulan puasa ini kayaknya membawa berkah bagi para pedagang disini. Beberapa pedagang yang biasanya berdagang disini juga terlihat menambah varian dagangan mereka, pengunjung pun sangat banyak saya fikir akan berkurang karna sudah hari keempat,” Ucapnya, Minggu (26/3).
Harga jual takjil yang ditawarkan pun cukup bervariasi, tergantung pada menu jajanan dan makanan yang diinginkan pengunjung. Harga-harga jajanan maupun minuman di tempat ini tidaklah menguras isi dompet pengunjung.
Bermacam aneka minuman es seperti es teh manis, es campur, dan es kelapa muda dibanderol dengan harga Rp.5-8 ribu. Sementara aneka buah-buahan tergantung dengan jenis dan musimnya juga tersedia.
Tak ketinggalan tersedia pula aneka macam kue basah dengan aneka jenisnya mulai dari lemper, dadar gulung, putu ayu dan aneka jajanan tradisional lainnya.
Fitri, salah seorang pedagang Gorengan yang biasa menjajakan dagangannya di tempat ini baik sebelum maupun saat bulan puasa tampak begitu sibuk melayani para pembeli.
Ia mengaku, pada bulan puasa ini dagangannya bisa meraup omzet Rp.800 ribu – Rp.1 juta sampai dengan jelang waktu berbuka.
“alhamdulillah di bulan puasa ini omzet saya naik sekitar Rp.800 ribu-Rp.1 juta. Padahal hanya sampai sebelum Isya. Di hari biasanya omzet perhari Rp.400-Rp.600 ribu padahal saya dagang dari jam 16.30 sore -10.00 malam.”pungkasnya.(aty)








