Berita

WARGA PRINGGABAYA UTARA IKUTI PELATIHAN STBM 5 PILAR

-

LOMBOK TIMUR.Ditaswara.com.Pola Hidup Bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu tujuan dari diadakannya pelatihan pengisian format verivikasi STBM 5 pilar.Masyarakat harus betul memperhatiakn kebersihan lingkungan seperti sanitasi dimana masyarakat jangan sampai membuang air limbah di sembarang tempat yang menimbulkan pencemaran lingkungan seperti bau yang tidak sedap.

“Menjaga kebersihan lingkungan itu sangat penting sebagai bagian untuk menciptakan masyarakat yang sehat,semua warga harus mempunyai mental dan kesadaran untuk hidup sehat.Apalagi saat ini dalam kondisi masih di landa covid-19,masyarakat harus tetap sehat agar terhindar dari covid -19 tersebut,” kata kepala Desa Pringgabaya Utara H.Manan pada saat pembukaan pelatihan pengisian format verivikasi STBM 5 pilar hari Senin (29/2).

Oleh karena itu lanjut Manan,untuk menjaga kebersihan lingkungan ini tidak perlu harus kepala desa yang datang menemui warga setiap waktu,masyarakat harus sadar dan disiplin dengan tetap menerapkan hidup yang sehat.

Dengan pelatihan ini para kawil,kader dan masyarakat saling bahu membahu untuk mensukseskannya,karena langsung bertemu dengan masyarakat. Adanya kesadaran bersama ini maka kedepannya masyarakat yang ada di 11 kewilayahan ini akan merasakan pentingnya hidup yang bersih.

Sementar itu salah seorang fasilitator dari Dinas Kesehatan Lombok Timur Ramzulaen S.Km mengatakan,kegiatan STBM 5 pilar sudah dilakukan untuk kesekian kalinya,dan ini melihat perkembangan yang ada di masyarakat.Sanitasi Total Berbasis masyarakat (STBM) terutama pilar pertama stop buang air besar sembarangan,desa Pringgabaya diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang masih sembarangan BAB sehingga pada tahun 2021 desa Pringgabaya Utara sudah berstatus ODF.

Program STBM adalah program pemerintah sehingga di semua tingkatan pemerintahan sudah melaksanakannya,masalahan sanitasi atau lingkungan di sekitar kita ini sangat penting sekali untuk di jaga.Dalam kehidupan sehari-hari masalah sanitasi tidak dapat di lepaskan,mulai saat bangun dari tidur dan ingin BAB tentu membutuhkan toilet,begitu juga saat haus akan membutuhkan air minum,selanjutnya setiap hari juga akan memproduksi aneka sampah.

Baca Juga :  Sambut MotoGP, Pegiat Wisata Tunak Tingkatkan Skill

Sementara total itu maksudnya adalah seluruh unsur pemerintah mulai dari kawil, desa,kecamatan sampai pemerintahan pusat ikut terlibat dalam melaksanakan program ini tanpa kecuali.Sedangan makna berbasis adalah mempunyai pengertian yaitu sebuah kumpulan atau kumpulan mulai dari rumah tangga,kawil sampai tingakat RW.

Pengertian masyarakat yaitu yang akan menerima manfaat dari pelaksanaan program,seperti kumpulan orang atau masyarakat.Masyarakatnya sehat maka otomatis lingkungannya sehat.

“ Apabila lingkungan itu sehat akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya anak,seperti tingkat kecerdasan anak menjadi baik.Kalau STBM nya tidak baik walaupun bagaimanapun akan diberikan makanan tambahan tetap tidak akan memberikan hasil yang baik,jadi program STBM akan menurunkan stanting di masyarakat,” katanya.

Pilar pertama stop buang air besar sembarang dan masyarakat harus mempunyai jamban,pilar kedua yaitu CTPS yaitu cuci tangan pakai sabun,pilar ketiga yaitu pengolahan air minum dan makanan dalam rumah tangga yang sesuai dengan standar kesehatan,pilar ke empat yaitu masalah sampah rumah tangga,masalah sampah menjadi masalah secara nasional yang sampai saat sekarang belum maksimal dilakukan,pilar kelima yaitu limbah cair rumah tangga mulai dari air kamar mandi,dapur dan mencuci yang harus tetap dijaga tempat pembuangannya.

Sementara itu sekretaris Desa Pringgabaya Utara Rohini S.AP ketika di temui di sela-sela pelatihan mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan ini merupakan program dari pemerintah yang leading sektornya di Dinas Kesehatan.

Out put dari pelatihan ini seperti yang disampaikan oleh tim dari Dikes Lotim adalah membentuk perilaku sikap disiplin masyarakat.Mental seperti ini harus tetap dibangun walau pada masyarakat dengan kondisi kehidupan sederhana seperti yang ada di desa di Pringgabaya Utara ini.

“Dengan program pemberdayaan yang berkesinambungan seperti ini ,lambat namun pasti masyarakat akan terbiasa untuk selalu hidup sehat dan disiplin menjaga kesehatan lingkungannya sampai kapanpun dan salah satu cara untuk menciptakan kampung yang sehat,”kata Rohini singkat.(and).

Baca Juga :  CAMAT PRINGGASELA MEMINTA AGAR HUBUNGAN KEMITRAAN ANTARA BPD DAN KADES DAPAT BERJALAN DENGAN BAIK.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *