Prototipe RTG di Dusun Lokok Bengkok Lombok Utara Di Lounching
Lombok Utara.Ditaswara.com- Direktur Pengembangan Teknologi Industri (PTI) Kemenristek Brin didampingi Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu SH me-launching Prototipe Rumah Tahan Gempa (RTG), berlokasi di Dusun Lokok Bengkok Desa Segara Katon (9/4/2021).
Hadir pula Wabup Danny Karter Febrianto ST MEng, Kepala Balai Teknologi Polimer BPPT Dr Candra Liza, Wakil Rektor IV Unram Yusron Sa’adi PhD, Ketua LPPM Unram Muhammad Ali PhD, Dandim 1606/Lobar Kolonel Arm Gunawan SSos MT, Ketua DPRD Lombok Utara Nasrudin SHI, Pj Sekda KLU Drs H Raden Nurjati, Wakapolres Lotara Kompol Setia Wijatono SH, Asisten II Setda KLU H Ir Rusdi MT serta para undangan lainnya.
Acara diawali bupati dan wabup mendampingi Direktur PPTI Kemenristek BRIN membuka FGD dengan tema Inovasi Wisata Berbasis Potensi/Kekayaan Lokal. Direktur PPTI Kemenristek BRIN Dr Eng Hotmatua Daulay MEng BEng mengatakan hari ini dilakukan serah terima sementara, berupa rumah ramah gempa.
“Ini merupakan hasil riset antara Undip, BPPT, PT Terryham Proplas. Kegiatan kita tahun 2019, ada beberapa contoh rumah kita buat yang pembuatannya sangat cepat, 3 hari bisa jadi,” terangnya.
Dijelaskan pula, rumah ini tidak perlu dicat, kalau cukup kotor lap pakai sabun. Dan bagi tempat bencana maka disarankan pihaknya, karena cepat jadi. Ketika terjadi bencana masyarakat tidak tinggal di tenda.
“Maka kami sarankan kepada Pemda untuk menginventaris modul supaya bisa dibikin cepat. Hari ini kita serahkan sementara dan sengaja kita pilih di sini agar bisa dilihat langsung oleh masyarakat. Harapan kita bisa jadi tempat wisata. Ini (baru) satu-satunya dibuat di Indonesia,” harapnya.
Dalam pada itu, Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu SH memaklumkan bahwa rumah tersebut bukan rumah bantuan gempa, tapi rumah contoh yang dihasilkan oleh para ahli bekerja sama dengan Menristek.
Dikatakan juga oleh bupati dua periode ini, kenapa di tempat itu dijadikan lokasi prototipe supaya tidak terlalu jauh dengan jalan. Selain itu juga bisa digunakan untuk rumah tahan gempa bantuan Presiden.
“Saya rasa ini cukup bagus tinggal kita pesan di Semarang bahannya, tidak perlu berbulan-bulan cukup 4 malam selesai. Atas nama Pemda KLU berharap warga bisa tertarik dengan rumah ini. Lombok Utara masih sekitar 18 ribu rumah RTG yang belum jadi,” imbuhnya.
Dikatakannya, kemarin pihaknya mengutus Wakil Bupati Lombok Utara untuk menemui BNPB. Dari laporan Wabup, itu kesalahan daerah, karena daerah tidak pernah melaporkan kondisi obyektif pembangunan rumah ini padahal 2,3 triliun uang negara sudah ditransfer ke Lombok utara. Ironisnya Lombok Utara tidak bisa menyelesaikan 18 ribu rumah, sampai hari ini masih belum terbangun.
“Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Direktur PPTI Kemenristek BRIN dan rombongan yang menyeponsori pembuatan bahan rumah sederhana dan sangat kuat dan tahan gempa,” pungkasnya.
Rangkaian acara berjalan khidmat dan lancar dengan tetap mematuhi Prokes Covid-19. Diakhiri dengan serah terima rumah cepat mitigasi bencana oleh Direktur PPTI kepada Bupati Lombok Utara serta ramah tamah di Pendopo Gangga. (sap)