Berita

PPI NTB Lantik Ketua dan Pengurus PPI KLU

-

 

Lombok Utara.Ditaswara.com- Ketua Pita Putih Indonesia (PPI) Provinsi NTB Hj Niken Saptarini Widyawati melantik Ketua dan Pengurus PPI KLU masa bakti 2021-2026 di Aula Kantor Bupati Lombok Utara (20/8/2021). Hadir pula Ketua PPI KLU Hj Galuh Nurdiyah, Kepala Dinas DP2KPMMD KLU Drs H Kholidi MM, Jajaran Pengurus PPI NTB, PPI KLU, Anggota Forum Genre Lombok Utara beserta tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya, Ketua PPI Provinsi NTB Hj Niken Saptarini Widyawati menyatakan PPI merupakan bagian dari Global White Alliance atau Aliansi Pita Putih yang terdiri dari 145 negara di dunia yang memiliki kepedulian pada angka kematian ibu dan bayi lahir. Hingga saat ini, lanjutnya, terdapat 22 perwakilan PPI Provinsi di Indonesia, NTB salah satunya.

“Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengikutkan PPI sebagai Ormas yang menyelesaikan permasalahan stunting di beberapa daerah di Indonesia. PPI Provinsi NTB memberikan tugas untuk menangani Stunting di KLU. Saya yakin memastikan program kita ini lancar dan baik. Bersinergi dan bekerja sama dengan PPI KLU dalam penanganan stunting ,” tuturnya.

 

Dijelaskannya, melihat tren kematian ibu di NTB sampai tahun 2019, terdapat sejumlah 97 kasus, sedangkan bayi dan balita berkisar 863 kasus, serta Stunting mencapai 7069 kasus yang bersumber dari informasi kesehatan 2019.

“Hal ini tantangan yang besar, semuanya ini kita hadapi secara bersama-sama. Pemerintah tak bisa melakukan sendiri, semua bersinergi ini. Kini bukan harus bekerja berdasarkan lembaga egosentris, organisasi dan lainnya. Kita bersatu padu menyelesaikan permasalahan yang ada,” tambahnya.

Dalam hal itu, Kadis DP2KPMMD Drs H Kholidi MM mengatakan dengan telah dilantiknya Pengurus PPI KLU untuk tidak membangun sinergi secara bersama-sama. Meneguhkan komitmen dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Lombok Utara,” tandasnya.

Baca Juga :  PKK KLU Rakor Bersama OPD Terkait Sinergikan Program

“DP2KPMMD membangun sinergi dengan pihak lain. Mengupayakan penanganan stunting di Lombok Utara dapat menurun. Hingga kini angka Stunting relatif banyak pada 20 desa. Tingkat capaiannya berkisar 32,68 persen artinya prosentase balita stunting masih cukup tinggi,” urainya.

Dikatakannya, sinergi antar OPD dan pemangku kepentingan lain termasuk Forum Genre diharapkan angka pernikahan di bawah usia menurun.

“Semoga amanah ini, bisa kita laksanakan secara bersama sehingga kesehatan ibu dan anak termasuk remaja, serta penanganan Stunting berhasil di Lombok Utara,” harapnya.

 

Adapun Ketua PPI KLU Hj Galuh Nurdiyah menyampaikan adanya pelantikan dan terbentuknya Pengurus PPI KLU menjadi langkah awal peran aktif meningkatkan pola hidup sehat, bagi masyarakat Lombok Utara.

“Tugas yang kita emban ini akan menyadarkan kita, pentingnya keikutsertaan kita mengubah pola pikir masyarakat bahwa biayanya sehat,” lanjutnya.

Diuraikannya, penanganan stunting harus dimulai sejak 1000 hari. 270 hari berada pada masa kehamilan ibu, sedangkan 730 hari pada masa tumbuh-kembangnya. Bila tidak diperhatikan dengan baik, berakibat pada stunting. Oleh karennya, kesehatan ibu dan anak perlu diperhatikan.

Ketua PPI KLU menyampaikan rasa syukur atas terbentuknya organisasi PPI di Lombok Utara dengan melibatkan OPD terkait yang nantinya bisa bersinergi dalam menurunkan Stunting di Lombok Utara melalui optimalisasi Posyandu Keluarga, Dasa Wisma, dan Forum Genre KLU.

“Wadah-wadah inilah yang kita harapkan dapat menggerakkan Posyandu. Selain kiprah TP PKK di seluruh jenjang, begitu juga forum genre nantinya menjadi garda terdepan untuk memotivasi masyarakat dengan kesadaran sendiri datang ke Posyandu,” jelasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyajian Arahan kepada pengurusan penanganan penanganan penurunan Stunting di Lombok Utara. Acara berjalan lancar dengan tetap menerapkan Prokes Covid-19, dilanjutkan dengan foto bersama. (wd)

Baca Juga :  LMND Lakukan Aksi Demo Minta Kadis Dikbud Lotim Di Copot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *