MANAJEMEN PD AGRO SELAPARANG DI SOROTI SUKIMAN
LOMBOK TIMUR Ditaswara.com. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Agro Selaparang di anggap belum stabil oleh Bupati Lombok Timur H.M.Sukiman Azmy. Tidak stabilnya ini berpengaruh pada kinerja dan performa sehingga tujuan dari perusahaan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini di sampaikan langsung Sukiman pada acara rapat Pertanggungjawaban Direksi PD Agro Selaparang di Aula Kantor PD Agro Selaparang Aikmel,Kamis (4/8).
“Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan di antaranya tentang manajemen.Dari unsur manajemen yang ada mulai top,midlle,manajemen lapangan,dan dewan pengawas semuanya harus saling terintegrasi dengan baik yang di wujudkan dengan adanya kolaborasi,koordinasi,dan evaluasi yang di lakukan secara berkala.Dan ini nantinya semua program kerja,visi misi dari perusahan dapat di wujudkan,” kata Sukiman.
Lebih jauh dikatakan Sukiman,saat ini memang di akui Pemerintah Daerah belum dapat merealisasikan tambahan modal untuk mendukung peningkatan kinerja BUMD ini.Untuk itu diharapkan ada inovasi dan kreasi yang dilakukan pihak manajemen sehingga segala jenis usaha yang di jalankan sudah di kalkulasikan untung ruginya.Untuk itu jenis usaha yang dijalankan harus usaha yang permanen yang sudah diprediksi keuntungannya. Hal ini lain juga yang juga mempengaruhi sebuah perusahaan adalah konektivitas dan transparansi.
Sementara itu Dewan Pengawas H.Sabil Suardi mengungkapkan,dari perspektif keuangan PD Agro Selaparang masih di bawah standar baik.Pada tahun 2021 PD Agro Selaparang belum mampu mendatangkan keuntungan akibat adanya Covid-19 yang berimbas pada daya beli masyarakat yang rendah.
“Walaupun dengan kondisi seperti itu saya mengapresiasi kinerja manajemen perusahaan saat ini yang sudah berupaya optimal sesuai dengan porsi masing-masing,termasuk juga terobosan yang di lakukan pihak Direksi dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan,kinerja karyawan dan kinerja manajemen,” katanya.
Dirut PD Agro Selaparang Sulhayani dalam laporan pertanggungjawabannya menyampaikan pada tahun 2021 pendapatan kotor terealisasi sebesar 3 milyar rupiah lebih atau 87 persen dari target 4 milyar lebih. Untuk total biaya yang di pergunakan sejumlah 3,846 milyar rupiah dari target sebesar 3,428 milyar rupiah atau 141 persen. Tahun 2021 ini PD Agro Selaparang belum mampu memperoleh laba bahkan minus 180 persen dari target.
“Pihaknya tetap berkomitmen terutama dari unsur manajemen untuk dapat membawa PD Agro Selaparang menjadi perusahaan yang berdaya saing di tahun 2021 sesuai yang tertuang dalam Rencana Strategis.Oleh karena itu telah di tetapkan oleh pihak manajemen sistim tata kelola perusahaan yang baik sehingga kinerja perusahaan kedepannya dapat lebih maju,” katanya.(ndk)