Berita

Camat Kayangan Ajak Sheep dan Thing Kolaborasi Tangani Masalah Sampah.

-

 

Lombok Utara .Ditaswara com.– Sampah telah menjadi masalah serius di Indonesia. Bahkan, saat ini Indonesia telah menjadi negara penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah China. Oleh sebab itu, upaya pengelolaan sampah yang melibatkan semua pemangku kepentingan perlu dilakukan. Demikian yang dikatakan Camat Kayangan Siti Ruka’iyah, saat menerima kunjungan NGO DMI Yayasan Sheep Indonesia dan Tourism Consultant Thing diruang kerjanya,Selasa (21/09).
Dikatakan, pemerintah Kecamatan Kayangan menyambut baik kehadiran para NGO diwilayah ini, dalam rangka membangkitkan kembali kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah di lingkungan masing-masing. Karena pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama sehingga harus ada kolaborasi antar Pemerintah, NGO, stakeholder dan masyarakat. ” Itu rumusnya,” katanya singkat.
Pada kesempatan tersebut, Siti Ruka’iyah yang bertugas baru tiga minggu ini menekankan, kepada Consultant Tourusm Thing untuk bisa berkolaborasi membangun kerjasama dengan pemerintah desa, sebagaimana program pengelolaan sampah yang sudah dilakukan pihak DMI Yayasan Sheep Indonesia selama ini. Hal ini dimaksudkan, agar timbulan sampah keluarga yang menjadi momok masalah berkepanjangan, dapat dikendalikan dan pencemaran lingkungan akibat sampah dapat diatasi. Sehingga ia minta DMI Yayasan Sheep Indonesia dan Counsultant Tourism Thing bisa berkolaborasi terkait penanganan sampah di daerah ini.
Sementara itu, Sri Susanty selaku Consultant Tourism Thing mengatakan, persoalan sampah, dulu hanya diurus oleh OPD lingkungan hidup dan PU-PR. Namun, saat ini semua OPD telah terlibat secara bersama-sama dalam menangani sampah.
Disebutkan, berbagai pendekatan pengelolaan lingkungan, seperti pendekatan ekologi, teknologi, ekonomi, sosial, serta institusi sudah diterapkan dalam menangani sampah. Kendati begitu, hingga kini sampah belum terkelola dengan baik.
“Tantangan terbesar untuk merubah perilaku masyarakat dalam penanganan sampah adalah terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM). Katakan saja misalnya teknologi sudah ada, tetapi kalau perilaku tidak berubah ya akan sulit juga,” urai Sri.
Peningkatan jumlah sampah keluarga ini, dikatakan Sri, karena kebiasaan masyarakat.“Kalau perilaku tidak berubah maka sampah baik dalam jumlah maupun komposisi akan terus bertambah,”terangnya.
Hal senada juga disampaikan Sulistiono dari DMI Yayasan Sheep Indonesia mengatakan, apabila tidak secara cepat merubah kebiasaan dan menggerakkan budaya pengelolaan sampah yang baik, ia khawatir nantinya sampah akan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapanpun. Hal tersebut tidak hanya berlaku di TPA Jugil, tetapi hampir di semua Desa di Kabupaten Lombok Utara, bil khusus di wilayah Kecamatan Kayangan.
Disebutkan Sulistiono, terkait dengan masalah penanganan sampah, ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk para Kepala Dusun dan Kepala Desa dan steckholder terkait. Harapannya, melalui pertemuan ini bisa dihasilkan rekomendasi penanganan sampah dan paling tidak ada minimal satu wilayah dusun masing-masing desa menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah yang baik,” jelasnya.
Kepala Desa Sesait yang diwakili Sekdesnya Suma Jayaningrat mengatakan, pada prinsipnya sangat setuju dan mengapresiasi kehadiran para NGO diwilayah ini terkait dengan pengelolaan masalah sampah. “Kehadiran mereka sangat penting dan bahkan sangat kami butuhkan. Ini sangat membantu. Sehingga pada setiap pertemuan dalam menyusun program pembangunan melalui RKPDes, selalu kami libatkan sebagai tim ahli,”terangnya, seraya di iyakan oleh Kepala Desa Santong Mulia Yurdin,Kepala Desa Kayangan melalui Sekdesnya Mahti dan Kepala Desa Santong H.M.Zaini Ansori.
Dalam kunjungan DMI Yayasan Sheep Indonesia dan Counsultant Tourism Thing dengan Pemerintah Kecamatan Kayangan yang dihadiri juga oleh para Kasi dan Kepala Desa tersebut, adalah penting terkait dengan bagaimana pengelolaan masalah sampah yang krusial dewasa ini. Mewakili para Kepala Desa pada pertemuan tersebut, Kepala Desa Santong Mulia Yurdin menyambut baik dan mengapresiasi kepada semua pihak, terutama kepada para NGO yang secara langsung menunjukkan kepeduliannya terhadap permasalahan sampah yang selama ini sudah sangat mengganggu daya dukung lingkungan masing-masing. Pemerintah daerah maupun desa, kata Yurdin, wajib memberikan perhatian lebih terhadap isu lingkungan yang dampaknya sangat berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup masyarakat. “Ini patut kita dukung, karena menjadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang sering kali menyebabkan menjadi sumber penyakit ini,”tandas Yurdin, seraya menambahkan bahwa dalam penanganannya butuh kolaborasi dengan semua pihak.(eko)
()

Baca Juga :  Beredar Tudingan Politisasi Pembangunan Dam Mujur, HBK Tegaskan, Ini Murni untuk Peningkatan Taraf Hidup Petani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *