Bupati Buka Pelatihan Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dan Pengawas di Kabupaten Lombok Utara
Tanjung, Ditaswara.com.Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu SH membuka acara Pelatihan Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dan Pengawas di Kabupaten Lombok Utara (5/4/2021). Hadir pula Kepala Dinas Dikpora Dr Fauzan MPd, Direktur Eksekutif Perkumpulan Indonesian Overseas Alumni (IOA) Tantu Sugiharti Singgih Direktur South East Asian Ministers of Education Organizations –
Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Language (SEAMOE – QITEP) Dr Indrawati MPd, serta unsur Dinas Dikpora KLU, Para Pengawas, dan Para Kepala Kepala Sekolah se-KLU.
Bupati Djohan menyampaikan kemajuan satu daerah bergantung pada pendidikan. Oleh karena itu, pemda menaruh harapan kepada semua elemen yang mengelola pendidikan di Kabupaten Lombok Utara. Daerah Lombok Utara yang masyarakat miskinnya masih di angka 26,9 persen, masih menyandang daerah tertinggal di NTB menjadi tantangan tersendiri.
“Bagi seluruh masyarakat dan perangkat daerah, sebagai pendidik harus memacu diri guna meningkatkan mutu pendidikan di Lombok Utara” tandasnya.
Bupati Djohan berterima kasih kepada segenap multipihak yang telah berkiprah meningkatkan mutu kualitas pengawas, kepala sekolah, dan guru yang ada di Lombok Utara. Segala macam kegiatan pendidikan diuji, untuk menjadi bahan pembelajaran evaluasi pembenahan pembelajaran pada masa Covid-19.
Bupati Djohan menyampaikan pula terkait perkembangan Rumah Tahan Gempa (RTG). Dikatakannya, hampir 60 ribu bangunan rusak berat, hingga kini belum terselesaikan 18 ribu rumah, kecuali fasilitas pendidikan dan tempat ibadah rampung dalam waktu 2 tahun, berkat bantuan pihak swasta dan lainnya.
“Saya mengutus Wakil Bupati menghadap BNPB, ada dana daerah untuk pembangunan RTG tertahan hampir 300 miliar dan tambahan SK baru 7.164 unit rumah. Ditemukan adanya 25 persen indikasi salah sasaran. Simalakama bagi saya, sehingga melakukan verifikasi penerima RTG, karena ditemukan penerima, ada yang dapat lebih dari satu unit rumah, menjadi persoalan,” tuturnya.
Selanjutnya, terjadinya Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Lombok Utara. Terhitung sampai dengan hari ini (5/4/2021) jumlah yang terpapar positif Covid-19 berjumlah 218 orang, meninggal 11 orang. Sekitar 189 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan kini sedang isolasi berjumlah 18 orang.
“Sesuai dengan seruan negara kita, tetaplah melaksanakan peraturan kesehatan. Terlebih pengajar dan pengawas tetap menggunakan masker, mendidik anak kita membiasakan diri ikut dalam suasana Covid-19,” jelasnya.
Selain itu, Lombok Utara sesungguhnya memiliki banyak potensi yang luar biasa, namun dalam kondisi ini, secara bersama dapat memperbaiki dan membangun daerah Lombok Utara, termasuk pada aspek kependidikan.
“Saya yakin dan percaya dengan peningkatan mutu dan kualitas melalui pelatihan ini, output kepala sekolah dan pengawas menjadi lebih baik. Menyambut baik apa yang dilakukan oleh pihak yang membantu kegiatan ini, menjadi amaliah berkegiatan di Lombok Utara. Dalam rangka melatih sumber daya manusia, guna meningkatkan output pendidikan,”. urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Dr Fauzan MPd, mengungkapkan perjuangan pada aspek pendidikan cukup berat dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang sedang melanda, namun apapun yang terjadi, pembangunan kependidikan tidak boleh berhenti. Tetap bersemangat, bersama-sama untuk Lombok Utara tercinta.
Visi misi bupati dan wakil bupati bidang pendidikan diejawantahkan diantaranya melalui peningkatan kualitas SDM. Prioritasnya adalah pelatihan untuk guru-guru, magang ke sekolah maju dan favorit, memberikan perhatian pondok pesantren, dan pendidikan luar sekolah.
Melihat berbagai kendala dan kesulitan, Dispora melakukan kerja sama dengan pihak luar, membuat MoU dengan IOA dalam melatih pengawas, kepala sekolah, dan guru sesuai bidang masing-masing, dengan mendatangkan tutor kredibel, terbaik, seluruhnya difasilitasi IOA.
“Alhamdulillah visi misi pimpinan daerah, kita laksanakan tanpa memberatkan APBD kita, aktivitas meningkatkan kualitas pendidikan di Lombok Utara tidak berhenti akibat pengurangan anggaran saat Pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Hal lain yang dilakukan Dikpora yaitu pencanangan Program “Simpel Saja” (Sistem Pelayanan Satu Jam), dapat terlaksana dengan baik. Tujuannya agar segala urusan pelayanan diselesaikan secepat mungkin, sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan publik pada dinasnya.
Setelah acara dibuka Bupati Djohan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pelatihan secara bergiliran dari para narasumber yang ada, dengan tetap mengacu prokes Covid-19. (wld)