762 PPS Pilkada 2024 Lombok Timur Diambil Sumpah Janji
Penulis: Buati Sarmi
Editor: Mustaan Suardi
Lombok Timur – Ditaswara.com. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lombok Timur menggelar acara pengambilan sumpah janji terhadap 762 Panitia Pemungutan Suara (PPS) terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024, berlangsung di Lapangan Nasional Selong, Minggu (26/5).
Kegiatan tersebut turut dihadiri Penjabat Bupati Lombok Timur, Jajaran Forkopimda, Komisioner KPU Lombok Timur, Anggota KPU Provinsi NTB, dan 63 PPK serta 762 anggota PPS terpilih.
Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik, dalam sambutannya mengatakan bahwa PPS merupakan ujung tombak suksesnya penyelenggaraan Pilkada. Ia meyakini pula tekanan Pilkada yang relatif lebih berat dibanding Pemilu legislatif dan Presiden beberapa waktu lalu, sehingga mengingatkan agar seluruh anggota PPS dapat memahami regulasi. Dengan demikian PPS dapat memberikan pelayanan berkeadilan.
”Keadilan, juga terkait erat dengan komunikasi, kekompakan, dan kebersamaan serta saling menghargai antar semua unsur yang terlibat. Tim kerja yang baik adalah yang saling menghargai,” ucapnya.
Selain golput lanjutnya, potensi pelanggaran seperti pemilih yang memberikan suara lebih dari satu kali juga diingatkan Pj. Bupati harus menjadi perhatian.
Sementara itu, anggota KPU Provinsi NTB Halidy yang hadir pula pada kesempatan itu menyampaikan agar PPS dapat segera bekerja. Salah satunya adalah melakukan pemetaan TPS. ”Pemetaan ini sangatlah penting sebab berimplikasi terhadap penetapan jumlah petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih),” katanya.
Diakhir sambutannya, Halidy mengharapkan seluruh penyelenggara Pemilu di Lombok Timur dapat mempertahankan prestasi pada Pemilu Presiden dan Legislatif lalu, di mana tidak ada Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
Tak jauh berbeda, Ketua KPU Lombok Timur Ada Suci Makbullah, juga menyampaikan bahwa ujung tombak dari Pilkada 2024 mendatang adalah PPS karena yang mereka inilah yang merekrut Pantarlih dan anggota KPPS.
”Dimana mereka ini langsung bersentuhan dengan masyarakat yang memiliki hak memilih siapa pemimpin yang lahir dari rahim demokrasi,” pungkasnya.(ds2)
