Tim Pengawas Evaluasi TMMD Kunjungi Pembangunan RTLH Desa Kesik Milik Lansia Umur Ratusan Tahun
Penulis: Buati Sarmi
Editor: Mustaan Suardi
Lombok Timur – Ditaswara.com. Tim Pengawas Evaluasi (Wasev) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 mengunjungi tempat program sasaran pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Bapak Jumaiyah berusia 102 tahun warga desa Kesik, Kecamatan Masbagik Lombok Timur, Kamis (8/8).
Dirjen Perbendaharaan Inspektorat Angkatan Darat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Kokom Ashari, selaku Wasev TMMD dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) NTB didampingi Komandan Kodim (Dandim) 1615/Lotim Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, Pj. Sekda Lotim H Hasni, Kepala Dinas Perumahan dan permukiman (Perkim), dan Camat Masbagik turun langsung melihat progres pembangunan RTLH bapak Jumaiyah yang telah rampung sekitar 94 persen.
Melihat dua lansia renta (bapak Jumaiyah dan istri, red) duduk di depan rumahnya yang dalam proses pembangunan itu, Brigjen Kokom bersama rombongan menyapa, kemudian mengecek progres pembangunan RTLH dan kembali bersua bersenda gurau bersama keduanya.
Dengan pancaran senyum bahagia penuh syukur kedua lansia renta itu, Brigjen Kokom lantas menanyakan perasaan mereka mendapatkan program RTLH TMMD ini.
”Bagaimana perasaan bapak dan ibu menerima bantuan rumah ini?,” tanyanya kepada kedua lansia tersebut.
Dengan senyum khas lansia, bapak Jumaiyah menyampaikan ucapan terimakasih kepada Wasev, TNI, dan Pemerintah atas bantuan yang diberikan kepadanya dan keluarga. Di usia yang lebih 100 tahun ini, ia tidak lagi merasakan tidur kehujanan jika musim hujan tiba.
”Alhamdulillah dan terimakasih bapak-bapak atas bantuan rumah kami ini, ucapan syukur kami begitu besar kami sampaikan,” ucap bapak Jumaiyah penuh haru.
Rumah dengan ukuran 7×5 meter itu dibangun mulai dari dasar lantaran kondisinya yang memang tidak layak dan terbuat dari bahan pagar. Namun tinggal menghitung hari kedua lansia itu dapat merasakan tinggal di rumah yang lebih layak bersama sang cucu yang masih kecil.
Ia juga menuturkan kepada rombongan Wasev, bahwa dirinya sempat merasakan kerasnya hidup dimasa penjajahan Jepang dulu. ”Sudah besar saya masa penjajahan Jepang Belanda, keras sekali hidup dimasa itu semua serba terbatas. Apalagi tentara jepang yang sangat menakutkan,” katanya.
”Tentara kita di Indonesia baik-baik bapak, sekarang jangan takut ya sama tentara,” kata Brigjen Kokom dengan senyuman menimpali lansia renta itu.(ds2)