Penulis: Buati Sarmi
Editor: Mustaan Suardi
Lombok Timur.Ditaswara.com.Sebanyak 20 warga asal Desa Rarang tengah dan desa Terara kecamatan Terara Lombok Timur diduga terindikasi keracunan setelah menkonsumsi makanan olahan rumput laut atau yang dikenal pencok geranggang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3AKL) Dikes Lombok Timur, Budiman Satria mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terhadap sample makanan olahan rumput laut tersebut dan telah dibawa ka Balai Kesehatan (Balakes) Provinsi NTB untuk uji laboratorium.
“Kita sudah membawa sample pencok geranggang itu ke Balakes Provinsi NTB untuk uji laboratoriom dan hasilnya akan keluar setelah satu minggu,”katanya ketika dikonfirmasi di ruangannya, Senin (15/5).
Diungkapkannya bahwa gejala yang dirasakan oleh para korban adalah sakit perut, diare berkepanjangan, dan muntah-muntah.
“Dan mereka datang ke puskesmas karena sudah tidak tahan di rumah karena keluhan tersebut,” ucapnya.
Dijelaskannya bahwa saat ini tindakan yang diambil pihak Dikes sembari menunggu hasil laboratorium keluar ialah menghentikan peredaran pencok geranggang untuk sementara waktu agar tidak menambah korban.
“Kita sudah memberikan edukasi kepada pedagang pencok geranggang untuk sementara waktu tidak berjualan dulu, begitupun pedagang keliling untuk tidak jualan pencok geranggang di kampung,” tuturnya.
Sementara itu, Budiman juga menjelaskan bahwa salah satu korban yang diduga keracunan sampai meninggal dunia itu ternyata memiliki riwayat penyakit diabetes dan asma, namun tak menampik olahan makanan tersebut masih menjadi pemicu utama.(aty)