Gubernur NTB Resmikan Gedung Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau di Lombok Timur
Penulis: Buati Sarmi
Editor : Mustaan Suardi
Lombok Timur – Ditaswara.com-. Pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meresmikan gedung Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) yang terletak di Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (14/9).
Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau di
Paokmotong dibangun pada tahun 2021-2022 dengan dana yang bersumber dari DPHCHT. Dimana pembangunan tersebut dilaksanakan oleh Dinas pertanian dan perkebunan Provinsi NTB.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., menyampaikan dengan adanya APHT itu berharap agar produsen rokok Ilegal yang belum mendapatkan NBPBKT dari Beacukai untuk masuk mendaftar ke APHT sebagai pengusaha pabrik. “Sehingga peredaran rokok Ilegal didunia dapat berkurang dan pendapatan negara ataupun daerah daerah dari cukai meningkat,” Ucapnya.
Berdasarkan data dari kantor Beacukai Mataram periode Juli 2023 jumlah pabrik rokok yang ada di pulau Lombok sebanyak 125 perusahaan. “Karena 75 pabrik tersebut paling banyak dari Lombok Timur, maka pembangunan APHT di NTB dimulai dari kabupaten Lombok Timur,” Lanjutnya.
Plt. Kepala Kantor Bea Cukai Mataram, Agustyan Umardani, mengatakan bahwa pihaknya merupakan bagian penerimaan dari menteri keuangan (Menkeu) yang tugasnya disingkat menjadi RCTI, dimana Revenue (mengumpulkan penerimaan dari Kepapean dan cukai), Comunity Perfector (memberantas dan mengurangi rokok atau barang-barang ilegal), Try Fasilitator dan Industri Assisten. “Tugas kami adalah mengantensi kepada UMKM yang bergerak dalam bidang hasil tembakau,” katanya.
Penerimaan cukai bukan hanya menjadi target pihaknya saja melainkan target seluruh masyarakat, dan juga untuk peningkatan penerimaan negara dan sehingga dikembalikan ke masyarakat.
“Provinsi NTB ini dalam satu tahun hanya menerima 16-18 Miliar bapak ibu, namun kembali kepada masyarakat sebanyak 473 Miliar, saya fikir ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Lotim H.M. Juaini Taofik melaporkan bahwa untuk DPHCHT yang dikirimkan melalui BPD Lombok Timur tahun 2023 sebesar Rp.78.034. jutasudah di daya gunakan pertama untuk meningkatkan kualitas bahan baku Saprodi tembakau sebesar 14,8 Miliar, dan sudah progress.
Berikutnya untuk pembinaan lingkungan sosial, berupa pemberian bantuan kepada petani tembakau dan modal UKM sebesar 21,7 Miliar. Berikutnya untuk penegakan hukum kampanye gempur rokok ilegal sebesar Rp.4,6 Miliar. Berikutnya yang paling konkrit di Kecamatan Masbagik ada program kesehatan ada program pembangunan RS Masbagik dan pembayaran iuran BPJS sebesar Rp.34,6 Miliar.
“Terakhir kami gunakan untuk program prioritas berupa BPJS ketenagakerjaan kepada petani dan buruh tani dan prioritas lainnya sebesar Rp.2,4 Miliar,” Lapor Sekda.
Sementara itu, Gubernur NTB H. Zulkiflmansyah, mengatakan bahwa kenapa suatu daerah itu miskin karena daerah pernah punya keberanian untuk mengolah bahan mentahnya menjadi produk yang mempunyai nilai lebih tinggi.
“Sudah saatnya kita bilang cukup, karena NTB ingin juga sejajar dengan provinsi lain, kita juga ingin provinsi kita mencicipi kemakmuran dan kesejahteraan diberbagai kesempatan,” imbuhnya.(aty)